CARA SANGAT MUDAH BELAJAR BERBAHASA INGGRIS
Metode pembelajaran bahasa inggris memainkan peranan yang sangat
penting di dalam kegiatan belajar bahasa Inggris. Ada banyak siswa yang
mampu mencapai prestasi baik karena diajarkan menggunakan metode
pembelajaran bahasa inggris yang tepat. Sebaliknya, kebanyakan siswa
merasa bosan dan enggan belajar bahasa Inggris karena metode yang ada
begitu membosankan.
Sebuah
metode pembelajaran bahasa Inggris merupakan kunci dalam pembelajaran.
Apabila seorang guru menerapkan metode yang kurang tepat serta
membosankan, maka habislah sudah kelas tersebut. Rata-rata, siswa akan
cenderung bosan dan tidak menyukai kelas bahasa Inggris yang berlansung
selama hampir dua jam. Metode belajar bahasa inggris apakah yang wajib
diketahui oleh seorang guru? Di bawah ini, kami memberikan informasi
mengenai 4 metode belajar yang wajib untuk diketahui.
Grammar Translation Method
Metode
ini biasa disingkat dengan GTM. Adalah sebuah metode yang paling lama
ada di dunia pembelajaran sebuah bahasa asing. Indonesia sendiri, masih
menggunakan metode GTM dari sejak pengajaran bahasa Inggris terjadi
hingga saat ini. Apa sebenarnya GTM?
Ini
merupakan metode dimana grammar atau tata bahasa lebih ditekankan.
Selain tata bahasa, juga terdapat translate atau alih bahasa yang paling
sering digunakan untuk mengajarkan kosakata. Guru akan mengajarkan
materi tentang tata bahasa menggunakan rumus, dan kemudian menggunakan
alih bahasa ketika memberikan pengajaran membaca, menulis, serta
kosakata dalam bahasa Inggris.
Audio Lingual Method
Audio Lingual Method
adalah sebuah metode pembelajaran bahasa Inggris dimana guru
mempraktikkan sebuah dialog pendek yang satupun artinya belum dapat
diterjemahkan oleh siswa. Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk
mengikuti dialog tersebut dan siswa menebak maksud dialog dari mimik,
pose dialog, dan beragam hal yang dipraktikkan oleh seorang guru.
Siswa
diajak menghafal dialog yang bahkan mereka tidak mengetahui tulisan dan
arti secara jelas. Mereka dipaksa berpikir untuk mengerti isi dialog
dan menghafalnya dalam waktu singkat tanpa boleh membaca atau
menulisnya. Setelah siswa menghafal, maka barulah mereka diberikan
kata-kata yang ada di dalam dialog tersebut. Siswa membaca, kemudian
mereka menulisnya.
Metode
ini dipercaya ampuh untuk membuat siswa belajar bahasa Inggris dengan
cepat. Mereka diajarkan sebuah bahasa layaknya masa bayi dahulu. Karena
bahasa diajarkan melalui mendengar dialog tanpa arti dan mereka
mengetehui maksudnya hanya dari mimik wajah, pose dialog, serta gesture.
Setelah mendengar, siswa diajak untuk berbicara dan menghafal dengan
bekal mengetahui maksud kata tersebut tetapi tanpa arti yang jelas
secara detail. Kemudian, kegiatan membaca dan menulis baru dilakukan
setelah siswa mendengar serta berbicara.
Silent Way
Silent Way
sejatinya digunakan oleh Celeb Cattegno untuk mengajarkan matematika.
Namun, dewasa ini metode pembelajaran bahasa inggris bernama silent way
merupakan metode yang powerful apabila diterapkan pada pembelajaran
bahasa Inggris.
Silent
way adalah metode yang menggunakan rods atau batang sebagai medianya.
Rods mempunyai warna dan panjang yang berbeda. Dengan rods, seorang guru
mengajarkan banyak hal terutama mengenai berbicara dan tata bahasa
dalam bahasa Inggris.
Metode
ini secara garis besar mempunyai konsep yang sama dengan audi lingual
method. Siswa diajak untuk mendengar, berbicara, membaca, dan baru
menulis. Ada satu hal menarik dimana siswa juga diajak untuk membangun
sense atau inner criteria yang membuat mereka mampu mendeteksi serta
memperbaiki diri apabila terdapat kesalahan dalam menggunakan bahasa
Inggris.
Total Physical Response
Awal
mulanya guru melakukan beberapa pekerjaan misalnya berjalan, duduk,
memegang telinga, menaruh penggaris, atau menulis. Namun sebelum guru
melaksanakan semua pekerjaan tersebut, ia memerintah dirinya terlebih
dahulu dengan instruksi bahasa Inggris.
Setelah
beberapa kali pengulangan melalui perintah yang dilakukan dan
dilaksanakan oleh dirinya sendiri, pada tahap selanjutnya guru
memberikan perintah kepada siswa dengan perintah yang sama dengan
dirinya tadi. Melalui perintah tersebut, siswa diharapkan mampu
melaksanakan sesuai dengan perintah dan contoh yang tadi diberikan.
Tentu saja, guru tidak melaksanakan perintah tersebut dan ia hanya
memberikan koreksi.
Adapted from here
No comments:
Post a Comment